Mari belajar filsafat Mo Limo Sunan Ampel

Sunan Ampel atau Raden Rahmat merupakan putra tertua Maulana Malik Ibrahim, salah satu wali songo. Pemberian nama Ampel karena Rahmat bermukim di wilayah Ampel atau Ampel Denta, saat ini bernama Wonokromo, Surabaya Jawa Timur.

Semasa menjadi penyiar Islam, Sunan Ampel banyak memberikan contoh kesederhanaan hidup dan menekankan pentingnya menanamkan akidah dan ibadah sejak dini. Salah satu ajaran yang terkenal adalah ‘mo limo’ artinya tidak mau melakukan lima hal yang saling berkaitan.

Agar puasa kita lebih bermakna, tidak ada salahnya kita menerapkan mo limo dalam keseharian kita.

1. Moh main atau tidak mau berjudi

Berjudi atau bertaruh memilih satu diantara beberapa pilihan, merupakan perkara yang selalu ditekankan Sunan Ampel. Seberapapun nilai dan bentuknya, Sunan Ampel berusaha memperingatkan kepada muridnya akan balasannya nanti di akhirat.

2. Moh ngombe atau tidak mau minum-minuman yang memabukkan

Bagi sebagian masyarakat, minum-minuman yang memabukkan sesuatu hal yang lumrah dilakukan. Bahkan banyak di antara mereka yang menikmati berjudi sambil menenggak minuman keras. Padahal dalam Islam dijelaskan minum-minuman keras apapun bentuk dan takaran yang diminum adalah sesuatu yang haram dilakukan.

Sunan Ampel berusaha menekankan kepada murid-muridnya untuk menghindari minum-minuman keras. Karena orang yang minum-minuman keras, segala amal ibadahnya tidak akan diterima oleh Allah selama 40 hari.

3. Moh madat atau tidak mau menghisap candu, ganja, dan sejenisnya

Madat memiliki kesamaan zat dengan miuman keras lainnya, yaitu sama-sama berunsur memabukkan. Untuk itu, madat merupakan bagian dari sesuatu yang diharamkam, dan pelakunya disamakan dengan peminum alkohol.

4. Moh maling atau tidak mau mencuri

Mengambil sesuatu yang bukan haknya, dilarang dalam Islam. Di antara ciri perbuatan mencuri adalah mengambil secara sembunyi-sembunyi harta miliki orang lain, memindahkan harta itu tanpa persetujuan pemiliknya, dan berniat menghilangkan harta dari pemiliknya.

5. Moh wadon atau enggan berzina

Berzina merupakan salah satu perbuatan dosa besar yang harus dihindari. Zina sendiri berarti melalukan hubungan badan dengan seseorang yang bukan muhrimnya atau pasangan nikahnya.

Namun tidak hanya sebatas itu, zina terbagi menjadi berbagai tingkatan. Setidaknya zina terbagi menjadi dua, zina besar dan kecil. salah satu perbuatan yang tergolong zina besar adalah masuknya kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan wanita yang bukan mahramnya.

Sedangkan diantara contoh zina kecil adalah seperti yang diterangkan oleh Hadits dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW, “Nasib anak Adam mengenai zina telah ditetapkan. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Dua mata, zinanya memandang, dua telinga, zinanya mendengar, lidah, zinanya berkata, tangan zinanya memegang, kaki, zinanya melangkah, hati, zinanya ingin dan rindu, sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti dan tidak mengikuti,” riwayat Muslim dalam Hadis Shahih Muslim No. 2282.

Sumber: Merdeka.com