Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. (Wikipedia)
Catatan ini mencoba menelusuri berbagai hal mengenai demokrasi. Mudah-mudahan ada manfaatnya.
Pengertian Demokrasi
Kata ini berasal dari bahasa Yunani demokratÃa yang artinya “kekuasaan rakyat”, yang terbentuk dari dêmos yang artinya “rakyat” dan kratos yang artinya “kekuatan” atau “kekuasaan”. Pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari aristocratie yang artinya “kekuasaan elit”.
Pelaksanaan Demokrasi dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dalam praktiknya menghadapi kendala yang bersifat politis dan ideologis. Sungguhpun demikian demokrasi sudah menjadi pilihan politik yang diyakini sebagai salah satu bentuk sistem politik terbaik untuk mencapai efektivitas penyelenggaraan pemerintahan negara.
Mengukur Demokrasi Indonesia: Politik, Ekonomi, Dan Ekologi
Ukuran-ukuran normatif dari pelaksanaan demokrasi (Yudoyono, 2004) adalah sebagai berikut: (1) partispasi rakyat dalam pengambilan keputusan dalam penetapan kebijakan, (2) Ada pemilihan umum yang jujur dan adil, (3) Ada rekrutmen kepemimpinan yang teratur dan ada turunan-turunannya lagi, (4) Ada penghormatan kepada HAM, (5) Ada kebebasan berbicara; (7) Memiliki pers yang bebas.
Demokrasi Afirmasi di Indonesia
Sejak reformasi bergulir pada tahun 1998 harapan akan tumbuhnya budaya demokrasi yang sehat akan terjadi di Indonesia. Pemilihan Umum yang dilakukan secara luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan jurdil (jujur, adil) pada 1999 membuat perempuan mendapatkan kesempatan untuk ikut berkompetisi dalam memperebutkan kursi di parlemen. Tapi ironis bagi perempuan, reformasi 1998 yang menghasilkan demokrasi 1999 justru mengurangi jumlah perempuan di parlemen secara signifikan. Pemilu demokratis pertama setelah Orde Baru itu, justru menghasilkan jumlah perempuan di DPR lebih sedikit jika dibandingkan dengan tiga pemilu Orde Baru.