Rekam Jejak: Yusril vs Hendarman

Persengketaan antara Yusril Ihza Mahendra (Mantan Menkum HAM) dan Hendarman Supandji (Jaksa Agung) mencuat ke publik bermula dari penetapan Yusril sebagai tersangka kasus Korupsi Sisminbakum oleh Kejaksaan Agung (25 Juni 2010). Sebagai balasan atas hal itu, Yusril menggugat keabsahan kursi Jaksa Agung yang diduduki Hendarman Supandji ke Mahkamah Konstitusi (6 Juli 2010).

Alhasil, Mahkamah Konstitusi memutuskan Jaksa Agung Hendarman Supandji berhenti dari jabatanya (22 September 2010). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan terpaksa mencopot Hendarman Supandji dari posisi Jaksa Agung dan kemudian memberi tugas baru sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (13 Juni 2012).

Kronologi Kasus Korupsi Sisminbakum. Detik. 02 Juli 2010
Kasus dugaan korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) setelah diusut selama 4 tahun oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) ternyata isapan jempol belaka. Semua tuduhan jaksa tidak terbukti dan memaksa mereka menutup kasus yang menyeret banyak orang ternama ini.

Alasan Yusril Sebut Hendarman Jaksa Agung yang Tidak Sah. Detik. 31 Mei 2012
Mantan Menkum HAM Yusril Ihza Mahendra menilai Hendarman Supandji tidak sah menduduki jabatan Jaksa Agung. Alasannya saat Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid I dibubarkan, Hendarman ikut nonaktif. Jadi jika dia menduduki lagi jabatan itu, mesti diangkat kembali lewat Keppres.

SBY Nilai Hendarman Supandji Tidak Bermasalah. TribunNews. 13 Juni 2012
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih Mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji sebagai kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang baru menggantikan Joyo Winoto.

Hikmah dari Kasus Yusril vs Hendarman Supandji. Detik. 13 Juli 2010
Terlepas dari permasalahan administrasi yang ada seharusnya permasalah pokok yaitu korupsi Sisminbakum harus tetap ditegakkan. Sebagai orang yang pernah menjadi Menteri Hukum dan HAM Rebuplik Indonesia Yusril seharusnya turut serta dan memberikan contoh dalam upaya untuk menegakkan supremasi hukum yang ada. Bukan sebaliknya turut melakukan upaya untuk mengalihkan permasalahan yang menimpa dirinya dengan mempersalahkan sistem administrasi hukum yang ada.

7-0, Skor Telak Kemenangan Yusril atas Pemerintah. Merdeka. 21 Juni 2012
Jika diibaratkan pertandingan Piala Eropa, kemenangan 7-0 gugatan mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra atas pemerintah bukan saja sebuah kemenangan telak. Namun juga kemenangan tanpa perlawanan.

Beginilah Yusril Mengajari SBY. Tempo. 28 Juli 2012
Dahulu Yusril Ihza Mahendra merupakan penyokong utama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden. Ketika SBY mundur dari jabatan Menteri pada Maret 2004, Yusril mendatangi dan sepakat bekerja sama. Kini, Yusril selalu tampil sebagai penasehat hukum. Beberapa kasus justru melawan pemerintah di persidangan dan menang. Yusril seakang ‘mengajari’ pemerintahan SBY. Inilah kasus yang pernah ditangani Yusril.